KELAS MENULIS HIMAPBI/ Tradisi Menulis itu Keren (Bagian 1)

Gambar
  Tradisi Menulis itu Keren (Bagian 1) Gusman Azis Kenapa disarankan untuk menulis? Karena dengan menulis, kita tidak akan dibunuh dunia. Disarankan selalu menemukan ruang untuk menyusuri sensasi yang sakral. Menulis ialah salah satu pekerjaan yang mulia karena kita ikhlas memperbaiki dunia. Alberthiene Endah (2011) mengatakan "Menulis adalah cara yang indah untuk memperbarui hati dan memperluas cakrawala". Kita lumrah mengeluh menulis, yang amat sangat meremehkan menulis. Kenapa orang lain bisa menulis, sedang kita tidak bisa? Dan kenapa orang lebih memilih berbisnis, membuka restoran, atau jadi profesional sukses di perusahaan multinasional ketimbang memilih untuk sepenuhnya menekuni dunia menulis? Itu serangan yang sulit untuk ditepis, karena hal itu menyangkut dengan pilihan dan jalan hidup tiap orang. Kita sebagai manusia yang keras kepala dengan dunia yang menyengat sejak kecil, jangan selalu nyaris terpengaruh bahwa menulis bukanlah aktivitas yang hidup. Bukan ak...

SOSIAL MEDIA ADALAH DUNIA YANG SEBENARNYA



Mark Zuckerberg berhasil membuat dunia tanpa batas, sehingga hampir semua penggunanya lupa batas. Aku lebih menyukai pesbuk ketimbang sosial media lainnya, dikarenakan pesbuk sangat perhatian ke tiap-tiap penggunanya, seperti kenangan yang tak sempat diingat atau bahkan samasekali sudah mati di memori kita. Nah, pesbuk selalu menjadwalkan hal itu, tiap detik mengawal kita seperti malaikat yang dikirim Tuhan untuk mencatat segala lakuan kita. Tidak sampai di situ, pesbuk membuat notifasi untuk datang kapan saja menyadarkan kita, misalnya sekali seminggu, sekali sebulan atau bahkan sekali setahun untuk merevisi segala etika yang pernah ditanggalkan pesbuk bagi kita. Terkadang hal itu sama sekali kita tidak sadari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KELAS MENULIS HIMAPBI/ Tradisi Menulis itu Keren (Bagian 1)

Dari Konteks Bahasa dan Berbahasa, Semua Manusia Punya Potensi untuk Berkembang

KUMPULAN PUISI KETIKA CINTA BERSABDA KARYA GUSMAN AZIS